A. Pengertian Evaluasi Media
Pembelajaran
Dalam kamus Oxford
Advance Learner’s Dictionary of
Current English bahwa evaluasi merupakan to find out, decide the
amount or value yang artinya suatu upaya untuk menentukan nilai atau
jumlah. Dalam melakukan evaluasi ini harus menunjukkan bahwa kegiatan evaluasi
tersebut harus dilakukan secara berhati-hati, bertanggung jawab, menggunakan
strategi dan dapat dipertanggung jawabkan. Selain itu, ada juga yang
mengemukakan bahwa evaluasi merupakan penyediaan informasi yang dapat dijadikan
sebagai bahan pertimbangan dalam mengambil keputusan.
Media merupakan berbagai jenis komponen dalam
lingkungan peserta didik yang dapat merangsang untuk belajar, baik secara
visual maupun audio visual. Penggunaan
media pembelajaran ini dapat membantu proses penyampaian pesan dari guru kepada
peserta didik. Pemilihan media pembelajaran juga menuntut sebuah dipergunakannya
suatu pedoman atau prinsip-prinsip tertentu agar tepat dalam memilih suatu
media pembelajaran karena setiap media pembelajaran memiliki karakteristik dan
spesifikasi kegunaan yang berbeda. Tujuan penggunaan media pembelajaran adalah
memudahkan siswa menguasai kompetensi yang telah ditetapkan.
Sedangkan kata pembelajaran ini berasal dari Bahasa
Inggris yaitu instruction. Kata instruction mempunyai pengertian
yang paling luas dari pengajaran. Jika kata pengajaran ada dalam konteks guru
dan murid di kelas (ruang) formal, pembelajaran atau instruction mencakup
pula kegiatan belajar mengajar yang tidak dihadiri guru secara fisik. Oleh
karena itu, dalam instruction yang ditekankan adalah usaha-usaha yang
terencana dalam memanipulasi sumber-sumber belajar agar terjadi proses belajar
dalam diri siswa atau yang disebut dengan pembelajaran. Berdasarkan uraian di
atas, dapat disimpulkan bahwa evaluasi media pembelajaran merupakan suatu
proses pengambilan informasi yang digunakan sebagai dasar penimbangan atas makna
dan nilai suatu alat atau bahan pembelajaran.[1]
B. Model Evaluasi Media Pembelajaran
Evaluasi media pembelajaran ini dapat
dikelompokkan menjadi dua macam yaitu evaluasi formatif dan evaluasi sumatif.
1.
Evaluasi Formatif
Evaluasi formatif merupakan proses yang dimaksudkan untuk
mengumpulkan data tentang efektivitas dan efisiensi media untuk mencapai tujuan
yang ditetapkan. Data tersebut dimaksudkan untuk memperbaiki dan menyempurnakan
media yang bersangkutan agar lebih efektif dan efisien. Dalam evaluasi formatif
ini terdiri dari beberapa tahapan yaitu:[2]
a.
Evaluasi Satu lawan
Satu (one to one)
Pada tahap ini pilihlah dua orang siswa yang dapat mewakili
populasi target dari media yang telah dibuat. Kedua orang tersebut hendaknya
satu orang diambil dari populasi yang kemampuannya di atas rata-rata, sedangkan
yang satu orang lagi kemampuannya di bawah rata-rata. Sajikan media tersebut
kepadanya secara individual, apabila media itu didesain untuk belajar mandiri
maka biarkan siswa untuk mempelajarinya, sementara itu pendidik hanya
mengamatinya. Dari kegiatan ini, ada beberapa informasi yang dapat diperoleh
yaitu kesalahan pemilihan kata atau uraian-uraian tidak jelas, kesalahan dalam
memilih lambang-lambang visual, kurangnya contoh, terlalu banyak atau
sedikitnya materi, urutan yang keliru, pertanyaan atau petunjuk yang kurang
jelas dan materi tidak sesuai dengan tujuan.
b.
Evaluasi Kelompok Kecil (small
group evaluation)
Pada tahap ini media
diujicobakan kepada siswa kurang lebih 10 – 20 siswa yang dapat mewakili
populasi target. Siswa yang dipilih untuk uji coba ini hendaknya mencerminkan
karakteristik populasi. Usahakan sampel tersebut terdiri dari siswa berbagai
tingkat kemampuan (pandai, sedang dan kurang pandai), jenis kelamin
berbeda-beda (laki-laki dan perempuan), berbagai usia dan latar belakang.
c.
Evaluasi Lapangan (field
evaluation)
Evaluasi lapangan (field evaluation) adalah tahap akhir dari
evaluasi formatif yang perlu dilakukan. Evaluasi lapangan dilakukan kepada
sekitar 30 orang dengan berbagai karakteristik seperti tingkat kepandaiannya,
kelas, latar belakang, jenis kelamin, usia yang sesuai dengan karakteristik
populasi. Satu hal yang perlu dihindari baik pada dua tahap evaluasi terdahulu
maupun evaluasi lapangan ini yaitu efek halo (hallo effect). Hallo efect muncul
apabila media yang dicobakan pada responden yang salah. Maksudnya apabila kita
mencobakan media kepada siswa yang belum
pernah melihat media tersebut. Jika demikian, maka informasi yang diperoleh
banyak dipengaruhi oleh sifat kebaruan tersebut sehingga kurang dapat
dipercaya.
Disamping
melakukan kegiatan seperti di atas, dalam mengevaluasi media dapat juga
dilakukan dengan cara berkonsultasi atau mencobakannya kepada ahli bidang studi
(content expert) dan ahli media atau pengkaji media (media expert). Ahli bidang
studi diharapkan akan banyak memberikan masukan kepada pembuat media dari sisi
software terutama mengenai isi atau materi program. Konsultasi kepada ahli
media diharapkan akan banyak memberikan masukan tentang software, misalnya
dalam media auido kaset berkaitan dengan narasi, musik, dan efek suara.
2.
Evaluasi Sumatif
Evaluasi sumatif merupakan proses pengumpulan data untuk
menentukan apakah media yang dibuat patut digunakan dalam situasi-satuasi
tertentu atau apakah media tersebut benar-benar efektif atau tidak setelah
media tersebut diperbaiki dan disempurnakan. Adapun teknik
yang digunakan pada tahap ini antara lain dapat berupa ujian atau tes
tradisional dengan tetap memperhatikan reliabilitas dan validitasnya maupun
dalam bentuk tes simulasi.[3]
C. Kriteria Penilaian
Media Pembelajaran
Ahli bidang studi dan ahli media dalam
melakukan evaluasi perlu mempertimbangkan kriteria penilaian atau evaluasi.
Kriteria penilaian dimaksud merupakan pedoman penilai dalam melaksanakan
penilaian media pendidikan baik yang berkait dengan software (perangkat lunak)
maupun hardware (perangkat keras).
1.
Kriteria Penilaian Perangkat Lunak (software)
Kriteria penilaian perangkat lunak (software) media pendidikan
dibagi menjadi dua bagian yaitu kriteria penilaian yang menyangkut fisik
perangkat lunak dan kriteria penilaian yang menyangkut isi perangkat lunak.
a. Kriteria Fisik Perangkat Lunak
1) Kriteria Penilaian Fisik Program Kaset Audio
· Setiap program kaset audio disertai buku penyerta atau petunjuk
pemakaian.
· Menggunakan pita (kaset) standar atau bermutu.
· Menggunakan pita (kaset) ukuran C 60 atau C 90.
· Disertai lembar evaluasi.
· Memiliki kantong (wadah) untuk melindungi buku penyerta, pita
(kaset audio) dan lembar evaluasi.
· Kaset dan kantong diberi label yang memuat judul, sasaran, bidang studi
dan durasi atau lama putar.
2)
Kriteria Penilaian Fisik
Program Slide
· Setiap program slide disertai buku penyerta atau petunjuk
pemakaian.
· Menggunakan film positif berwarna ukuran 35 mm (standar).
· Menggunakan bingkai (frame) standar dan bermutu.
· Setiap bingkai diberi judul program dan nomor urut dari program tersebut.
· Setiap frame dimasukkan ke dalam slide file.
· Disertai dengan lembar evaluasi.
· Memiliki kantong untuk melindungi buku penyerta, slide, dan lembar
evaluasi.
· Kantong program memiliki label yang memuat judul, sasaran, bidang
studi dan durasi.
3)
Kriteria Penilaian Fisik
Program Video atau VCD
· Setiap program video disertai dengan buku petunjuk pemakaian atau penyerta.
· Menggunakan pita (kaset) video yang standar dan bermutu.
· Pada setiap pita (kaset) video dicantumkan judul program, bidang
studi dan sasaran.
· Pada setiap pita (kaset) video disertai dengan tanda lolos sensor.
· Disertai dengan lembar evaluasi.
· Memiliki kantong untuk tempat untuk melindungi buku penyerta, pita
(kaset) video dan lembar evaluasi.
· Setiap kantong program memiliki label yang memuat judul, sasaran,
bidang studi dan durasi.
b.
Kriteria Penilaian Isi
Perangkat Lunak (Kriteria Khusus)
1)
Kaset Audio
a.
Segi Materi
·
Sesuai dengan tujuan yang
telah dirumuskan.
·
Mudah dimengerti.
·
Sesuai dengan tingkat
kemampuan siswa.
·
Bahan disajikan dari yang
mudah menuju sulit.
·
Tidak banyak menggunakan
kata-kata sulit.
b.
Segi Narasi
·
Volume suara cukup baik.
·
Intonasi suara cukup baik.
·
Gaya bahasa.
·
Kejelasan ucapan.
·
Tempo ucapan.
c.
Segi Musik atau Efek suara
·
Ilustrasi musik mendukung
program.
·
Efek suara mendukung
program.
·
Ilustrasi musik atau efek
suara tidak terlalu keras.
2)
Slide Suara
a.
Segi Materi
·
Sesuai dengan tujuan yang
telah dirumuskan.
·
Mudah dimengerti.
·
Sesuai dengan tingkat
kemampuan siswa.
·
Bahan disajikan dari yang
mudah menuju sulit.
·
Tidak banyak menggunakan
kata-kata sulit.
b.
Segi Narasi
·
Volume suara cukup baik.
·
Intonasi suara cukup baik.
·
Gaya bahasa.
·
Kejelasan ucapan.
·
Tempo ucapan.
c.
Segi Visualisasi
·
Ukuran gambar.
·
Komposisi gambar.
·
Warna gambar.
·
Ketajaman gambar.
·
Pencahayaan gambar.
·
Ilustrasi mendukung gambar.
·
Huruf mudah digambar.
·
Caption atau grafis menarik.
d.
Segi Musik atau Efek suara
·
Ilustrasi musik mendukung
program.
·
Efek suara mendukung
program.
·
Ilustrasi musik atau efek
suara tidak terlalu keras.
e.
Segi Penyajian
·
Sistematis.
·
Pergantian gambar tidak
terlalu cepat.
3)
Kaset Video atau VCD
a.
Segi Materi
·
Sesuai dengan tujuan yang
telah dirumuskan.
·
Mudah dimengerti.
·
Sesuai dengan tingkat
kemampuan siswa.
·
Bahan disajikan dari yang
mudah menuju sulit.
·
Tidak banyak menggunakan
kata-kata sulit.
b.
Segi Narasi
· Volume suara cukup baik.
· Intonasi suara cukup baik.
· Gaya bahasa.
· Kejelasan ucapan.
· Tempo ucapan.
c.
Segi Visualisasi
· Ukuran gambar.
· Komposisi gambar.
· Warna gambar.
· Ketajaman gambar.
· Pencahayaan gambar.
· Ilustrasi mendukung gambar.
· Huruf mudah digambar.
· Caption atau grafis menarik.
d.
Segi Musik atau Efek suara
· Ilustrasi musik mendukung program.
· Efek suara mendukung program.
· Ilustrasi musik atau efek suara tidak terlalu keras.
e.
Segi Penyajian
· Sistematis.
· Pergantian gambar tidak terlalu cepat.
2.
Kriteri Penilaian Perangkat
Keras (hardware) Media Pendidikan
Kriteria penilaian perangkat
keras (hardware) media pendidikan dibagi menjadi dua bagian yaitu kriteria yang
bersifat umum dan kriteria penilaian yang bersifat khusus. Kriteria umum
berlaku untuk semua jenis perangkat keras media pendidikan, seperti:
1.
Praktis, kuat dan mudah
dioperasikan
2.
Suku cadang mudah didapat.
3.
Memberikan perlindungan
keamanan bagi pemakai.
4.
Standar untuk digunakan di
Indonesia.
Kriteria khusus perangkat media pendidikan yang bersifat khusus
berlaku hanya untuk jenis perangkat keras yang yang bersangkutan. Kriteria ini
merupakan pedoman bagi penilai media pendidikan dalam menilai spesifikasi teknis
yang dimiliki oleh setiap perangkat keras yang akan dinilai.
Contoh Instrumen Penilaian
PENILAIAN SEGI FISIK PROGRAM AUDIO
Judul :
_____________________
Sasaran :
_____________________
Durasi :_____________________
Pemaiakain : Klasikal/kelompok
kecil/individual
NO
|
ASPEK YANG DINILAI
|
NILAI
|
|
|
|
|
|
S
|
CS
|
KS
|
TS
|
|
|
4
|
3
|
2
|
1
|
1
|
Buku Petunjuk
|
|
|
|
|
2
|
Wadah Program
|
|
|
|
|
3
|
Label
|
|
|
|
|
Keterangan:
S = Sesuai
CS = Cukup sesuai
KS = Kurang sesuai
TS = Tidak sesuai
PENILAIAN SEGI
ISI PERANGKAT LUNAK/MEDIA PROGRAM AUDIO
Judul
: _____________________
Sasaran : _____________________
Durasi
: _____________________
Pemaiakain : Klasikal/kelompok kecil/individual
NO
|
ASPEK YANG DINILAI
|
NILAI
|
|
|
|
|
|
S
|
CS
|
KS
|
TS
|
|
|
4
|
3
|
2
|
1
|
1
|
MATERI
Sesuai dengan tujuan yang
telah dirumuskan
|
|
|
|
|
2
|
Mudah dimengerti
|
|
|
|
|
3
|
Sesuai dengan tingkat
kemampuan sasaran
|
|
|
|
|
4
|
Bahan disajikan dari
sederhana menuju ke hal yang komplek
|
|
|
|
|
5
|
Bahan disajikan dari mudah
ke sulit
|
|
|
|
|
6
|
NARASI
Volume suara
|
|
|
|
|
7
|
Intonasi suara
|
|
|
|
|
8
|
Gaya bahasa
|
|
|
|
|
9
|
Kejelasan ucapan
|
|
|
|
|
10
|
Tempo ucapan
|
|
|
|
|
11
|
Bahasa sederhana atau
tepat mudah dipahami
|
|
|
|
|
12
|
Tidak menggunakan
kata-kata sulit
|
|
|
|
|
13
|
MUSIK ATAU EFEK SUARA
Ilustrasi musik mendukung
program
|
|
|
|
|
14
|
Efek suara mendukung
program
|
|
|
|
|
15
|
Ilustrasi musik dan efek
suara tidak terlalu keras
|
|
|
|
|
Keterangan:
S = Sesuai
CS = Cukup sesuai
KS = Kurang sesuai
TS = Tidak sesuai
D. Tujuan Evaluasi Media Pembelajaran
Tujuan evaluasi media pembelajaran adalah untuk
memilih media pembelajaran yang akan dipergunakan di kelas, untuk melihat
prosedur penggunaan media, untuk memeriksa apakah tujuan penggunaan media
tersebut telah tercapai, menilai kemampuan guru menggunakan media dan memberikan
informasi untuk kepentingan administrasi. Dalam buku
pedoman evaluasi media pendidikan dari Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan
Menengah mengemukakan bahwa evaluasi media mempunyai tujuan sebagai berikut:[4]
1.
Memberikan pedoman kepada
instansi pemerintah dalam mengadakan media pembelajaran yang bermutu.
2.
Memberikan pedomam kepada
guru dalam membuat media pembelajaran yang bermutu.
3.
Memberikan pedoman kepada
produsen dalam memproduksi media pembelajaran yang bermutu.
4.
Melindungi sekolah dari
penggunaan media pembelajaran yang tidak dapat dipertanggungjawabkan dari segi
teknis kependidikan.
[1]
Ardina Friesty Rohmat
Fathoni. 2017. Evaluasi Media
Pembelajaran Ellis Sebagai Sumber Belajar Pada Pembelajaran Bahasa Inggris
Peserta Didik Kelas 2 SMP BOPKRI 3 Yogyakarta. Jurnal. Hal.7
[2]
Ardina Friesty Rohmat
Fathoni. 2017. Evaluasi Media
Pembelajaran Ellis Sebagai Sumber Belajar Pada Pembelajaran Bahasa Inggris
Peserta Didik Kelas 2 SMP BOPKRI 3 Yogyakarta. Jurnal. Hal.12